Sabtu, 10 April 2010

Mati Konyol atau menjadi Pahlawan?

Kota Jakarta semakin hari semakin sesak oleh kendaraan dan motor. Alhasil, udara Jakarta menjadi kotor, kualitas oksigen menjadi buruk, penuh gas-gas beracun yang sangat mudah sekali terhirup oleh hidung kita.
Saya termasuk biker sebenarnya, sejak kecil saya suka naik sepeda. Sepeda menjadi alat transportasi utama saya untuk membawa pergi kemanapun tujuan saya. Dengan sepeda, selain hemat di ongkos, tidak berpolusi, dan menjadikan badan menjadi sehat. Tapi, sekarang saya menghentikan kegiatan biker semenjak saya tinggal di Jakarta.Ada keinginan untuk bersepeda ke kantor. Tapi itu tidak saya lakukan. Saya hanya bersepeda di sekitar lingkungan rumah saja.
Karena saat mengayuh sepeda, nafas kita membutuhkan oksigen yang sangat banyak. Kita harus menyedot udara di sekitar kita. Karena memang itulah "bahan bakar" yang diperlukan selama kita bersepeda.
Apabila udara di sekitar kita dipenuhi oleh asap, apalagi asap knalpot (asap knalpot bis yang hitam pekat), dan kita sedang mengayuh sepeda kita disampingnya... apakah yang akan terjadi? Tentu, saya tidak mau mati konyol... ^^

Saya salut dengan komunitas Bike to Work di Jakarta. Seolah mereka tidak memperhitungkan kesehatan paru-parunya, mereka tetap menggenjot sepedanya di sela-sela kendaraan dan bis-bis yang berseliweran di Jakarta.Yang notabene sudah jelas-jelas sangat buruk bagi kesehatan apabila kita menghirupnya dalam kuantitas yang besar.

Seolah pemerintah, lembaga lingkungan hidup, "membiarkan" hal ini terjadi begitu saja.
Saya ingin berontak, saya ingin membela teman-teman komunitas Bike to Work. Saya tidak mau melihat teman-teman saya "mati konyol".

Tidak ada komentar: