Kamis, 22 Juli 2010

Buah-buah Pendakian


Sejak SMP aku sudah menyukai olahraga ini. Mendaki Gunung.

Foto ini, saat aku mendaki gunung Semeru, Jawa Timur, Indonesia.
Di punggungku melekat tas ransel dengan berat separoh dari berat badanku, kira-kira 20-25 kg. Tas itu berisi perlengkapan-perlengkapan pendakian, makanan, dan minuman atau bisa diibaratkan isi tas itu adalah "hidup" ku (selama pendakian berlangsung).
Aku rela memanggulnya, dari pos pertama ke pos berikutnya, tetap aku panggul tas ransel itu. Keringat bercucuran, kaki tetap melangkah. Hujan, dingin, aku lalui.
Selama proses itu, fisik dan mental ku teruji.

Ketika fisik dan mental pada tahap Zero, karakter, kepribadian kita akan "ditelanjangi". Akan nampak semua wujud asli kita. Mungkin sifat pemalas, sombong, angkuh, sok pinter, sok ngatur, dan sebagainya; akan terlucuti semua disana.

Kesabaran sangat diperlukan dalam hal ini. So, kita harus mempersiapkan diri sebelum mulai pendakian. Melatih mental dan fisik. Mempelajari medan gunung (tujuan) seperti apa? Mempersiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk mencapai puncak gunung tersebut. Kerjasama dengan rekan satu tim juga sangat diperlukan. Jauhkan ego masing-masing. Dan satu hal yang sering dilupakan para pendaki, yaitu keberhasilan mendaki bukan terletak pada kita bisa mencapai puncak gunung tersebut, namun keberhasilan mendaki adalah bila kita bisa PULANG dengan selamat.

Ada orang yang mampu bertahan, ada yang gagal, dan ada yang mengundurkan diri. Kenapa bisa begitu?
Karena ada 3 jenis manusia di sepanjang perjalanan mendaki gunung:
1. Mereka yang berhenti (QUITTERS), yaitu orang-orang yang menghindari, mundur, berhenti, menolak kesempatan, meninggalkan dorongan untuk mendaki, dan meninggalkan yang ditawarkan oleh kehidupan.
2. Mereka yang berpuas diri (CAMPERS), yaitu orang-orang yang telah menanggapi tantangan pendakian, telah mencapai tingkat tertentu, dan pendakian yang belum selesai sudah dianggap "SUKSES". Pendakian yang sukses adalah bila pendaki bisa pulang dengan selamat.
3. Para Pendaki (CLIMBERS), yaitu orang-orang yang seumur hidup membaktikan diri pada PENDAKIAN, tidak menghiraukan latar belakang, umur, jenis kelamin, cacat fisik atau mental, atau hambatan lain yang menghalangi pendakiannya.

Bagaimana dengan kita?
Mungkin bagus bila kita refleksikan hal-hal berikut ini:
- Apa yang harus kita lakukan supaya kita selalu tetap kompetitif di tengah persaingan?
- Apa yang harus kita lakukan untuk terus menghidupkan semangat mendaki (menggapai Sukses)
- Apa yang harus kita lakukan agar tetap kreatif?
- Apa yang dibutuhkan agar kita tahan banting, pantang menyerah?

Buah itu adalah RASA SYUKUR buat sang Pencipta Semesta.


PEACE, GO GREEN.

Turut mendukung: Team 7 summit Indonesia.... Sukses!

Tidak ada komentar: